Motor servo DC mengadopsi struktur jangkar yang ramping, dengan inersia rotasi hanya 1/3 hingga 1/2 dari motor DC biasa, dan kekuatan mekaniknya dapat menahan benturan akselerasi tinggi. Model magnet permanen menggunakan bahan magnet permanen untuk eksitasi, menggabungkan kepadatan energi magnet yang tinggi dan kehilangan histeresis yang rendah. Model inersia rendah mengurangi inersia rotasi dan meningkatkan kecepatan respons melalui desain rotor yang dioptimalkan. Kuas ditempatkan secara tepat pada bidang netral geometris untuk memastikan karakteristik rotasi maju dan mundur yang simetris.
Prinsip Dasar: Rotor berenergi berputar di bawah gaya Lorentz di medan magnet stator. Rumus torsinya adalah:
$$T=K_t \\cdot I$$ dengan $K_t$ adalah konstanta torsi (nilai tipikal 0,01~0,1 N·m/A), dan $I$ adalah arus jangkar.
Proses kontrol loop-tertutup: Pengontrol membandingkan posisi target dengan sinyal umpan balik sebenarnya (seperti data encoder); tegangan penggerak PWM disesuaikan melalui algoritma PID untuk mengoreksi kecepatan dan arah motor secara dinamis; waktu respons bisa sesingkat 1 ms, dan akurasi posisi mencapai ±0,01 derajat (sumber data: dokumen teknis Yaskawa Electric).
